Recent post
Archive for April 2013
Assalamualaikum,
artikel kali ini akan membahas tentang hal-hal remeh yang berhubungan
dengan Yu-Gi-Oh! Nah teman-teman pastinya sudah familiar dengan
archetype kan? Tahukah kalian bahwa beberapa archetype yang sekarang
bisa dibilang archetype strong, dulunya hanyalah berawal dari kartu
random? Ternyata tidak semua archetype yang saat awal dirilis mereka
langsung berupa archetype, yang akan kita bahas kali ini malah awalnya
hanyalah kartu-kartu yang dilupakan oleh para duelist!
Kaiou/Sea Emperor (Atlantean)
Tentunya teman-teman sudah mengenal Atlantean, archetype WATER yang berperan sebagai pelurunya Mermail di deck WATER. Archetype ini dikenal sebagai archetype yang punya kecepatan tinggi, gampang menghancurkan kartu lawan, dan berfokus pada cost monster WATER. Namun apakah dari awal mereka seperti itu? Ternyata tidak!
Konon dahulu kala jauh sebelum Structure Deck Roar of the Sea Emperor rilis, di set Phantom Darkness ada satu kartu terlupakan, karena duelist-duelist lebih terpesona oleh Dark Armed Dragon dan Armageddon Knight. Kartu itu adalah si kecil ini...
Saat TCG Translator membaca "Kaiou" (Ocean Emperor/Sea Emperor) di teks kartu ini, mungkin mereka menyangka bahwa istilah tersebut merujuk pada Ocean Dragon Lord - Neo Daedalus, kemudian menerjemahkan Kaiou dengan "The Great Ocean Lord". Padahal sebenarnya "Kaiou" tidak merujuk pada Neo Daedalus! Ini karena bahasa Jepang dari Ocean Dragon Lord adalah "Kairyushin", bukan "Kaiou".
Lebih parahnya lagi mereka menerjemahkan "Kaiou" yang berarti "Raja Lautan" menjadi "Atlantean" yang berarti "Penghuni Atlantis". Oke memang mereka tinggal di Atlantis, tapi tetap saja... Facepalm.jpg
Bertahun-tahun kemudian Konami merilis kartu yang menyandang gelar "Kaiou" di Structure Deck Roar of the Sea Emperor, yaitu Sea Emperor Dragon Poseidra (Atlantean Dragon Poseidra), sekaligus menciptakan archetype baru yang berpusat pada cost monster WATER.
Geargia
Geargia, archetype yang biasanya digabungkan dengan deck-deck Machine lain seperti Karakuri, Gadget, dan Machina, karena kemampuan dari Geargiarmor. Namun apakah Geargiarmor sendiri merupakan anggota generasi awal dari archetype ini?
Sebelum set Return of the Duelist, di set Generation Force, muncullah 1 monster yang akan menjadi cikal bakal salah satu archetype Machine yang tersohor, namun saat ia rilis pertama kali, ia tak lebih dari sekedar penghuni boks berdebu di pojok kamar duelist...
Beberapa set berikutnya di Return of the Duelist, Konami menciptakan archetype "Geargia" dan memberi Geargiano keluarga baru (walaupun Geargiano sendiri jarang hadir di deck Geargia, namun nasibnya masih sedikit lebih beruntung daripada Pikeman yang malah selalu absen di deck Sea Emperor).
Namun di set Lord of Tachyon Galaxy akhirnya Konami merilis kartu Geargia Gear, yang membutuhkan pemain untuk memakai Geargiano di dalam deck. Akankah ini menyebabkan pemakaian Geargiano meningkat?
Flying Fish
Ada yang tahu kartu zaman prasejarah ini?
Kalau tidak tahu, bukalah kembali buku pelajaran "Sejarah Yu-Gi-Oh!" mu! Buka bab "Labyrinth of Nightmare", sekarang perhatikan kartu ini. Makhluk laut dengan attribute WIND yang digambarkan sedang melayang di atas air? Apakah hal itu mengingatkanmu pada sesuatu?
Kuis untuk pembaca: Sebutkan kartu-kartu zaman Zexal yang merujuk kepada Flying Fish!
Petunjuk: Mereka tidak memiliki kesamaan nama.
Hadiah: The Flying Fish will grant you three wishes...
Kalau pembaca sekalian menemukan archetype lain yang didasari oleh kartu lama, feel free to share! Sekian untuk artikel kali ini, jumpa lagi di artikel selanjutnya!
Wassalam
Kaiou/Sea Emperor (Atlantean)
Tentunya teman-teman sudah mengenal Atlantean, archetype WATER yang berperan sebagai pelurunya Mermail di deck WATER. Archetype ini dikenal sebagai archetype yang punya kecepatan tinggi, gampang menghancurkan kartu lawan, dan berfokus pada cost monster WATER. Namun apakah dari awal mereka seperti itu? Ternyata tidak!
Konon dahulu kala jauh sebelum Structure Deck Roar of the Sea Emperor rilis, di set Phantom Darkness ada satu kartu terlupakan, karena duelist-duelist lebih terpesona oleh Dark Armed Dragon dan Armageddon Knight. Kartu itu adalah si kecil ini...
Saat TCG Translator membaca "Kaiou" (Ocean Emperor/Sea Emperor) di teks kartu ini, mungkin mereka menyangka bahwa istilah tersebut merujuk pada Ocean Dragon Lord - Neo Daedalus, kemudian menerjemahkan Kaiou dengan "The Great Ocean Lord". Padahal sebenarnya "Kaiou" tidak merujuk pada Neo Daedalus! Ini karena bahasa Jepang dari Ocean Dragon Lord adalah "Kairyushin", bukan "Kaiou".
Lebih parahnya lagi mereka menerjemahkan "Kaiou" yang berarti "Raja Lautan" menjadi "Atlantean" yang berarti "Penghuni Atlantis". Oke memang mereka tinggal di Atlantis, tapi tetap saja... Facepalm.jpg
Bertahun-tahun kemudian Konami merilis kartu yang menyandang gelar "Kaiou" di Structure Deck Roar of the Sea Emperor, yaitu Sea Emperor Dragon Poseidra (Atlantean Dragon Poseidra), sekaligus menciptakan archetype baru yang berpusat pada cost monster WATER.
Geargia
Geargia, archetype yang biasanya digabungkan dengan deck-deck Machine lain seperti Karakuri, Gadget, dan Machina, karena kemampuan dari Geargiarmor. Namun apakah Geargiarmor sendiri merupakan anggota generasi awal dari archetype ini?
Sebelum set Return of the Duelist, di set Generation Force, muncullah 1 monster yang akan menjadi cikal bakal salah satu archetype Machine yang tersohor, namun saat ia rilis pertama kali, ia tak lebih dari sekedar penghuni boks berdebu di pojok kamar duelist...
Beberapa set berikutnya di Return of the Duelist, Konami menciptakan archetype "Geargia" dan memberi Geargiano keluarga baru (walaupun Geargiano sendiri jarang hadir di deck Geargia, namun nasibnya masih sedikit lebih beruntung daripada Pikeman yang malah selalu absen di deck Sea Emperor).
Namun di set Lord of Tachyon Galaxy akhirnya Konami merilis kartu Geargia Gear, yang membutuhkan pemain untuk memakai Geargiano di dalam deck. Akankah ini menyebabkan pemakaian Geargiano meningkat?
Flying Fish
Ada yang tahu kartu zaman prasejarah ini?
, |
Indo****, Memang Untuk Anda! |
Kalau tidak tahu, bukalah kembali buku pelajaran "Sejarah Yu-Gi-Oh!" mu! Buka bab "Labyrinth of Nightmare", sekarang perhatikan kartu ini. Makhluk laut dengan attribute WIND yang digambarkan sedang melayang di atas air? Apakah hal itu mengingatkanmu pada sesuatu?
Kuis untuk pembaca: Sebutkan kartu-kartu zaman Zexal yang merujuk kepada Flying Fish!
Petunjuk: Mereka tidak memiliki kesamaan nama.
Hadiah: The Flying Fish will grant you three wishes...
Kalau pembaca sekalian menemukan archetype lain yang didasari oleh kartu lama, feel free to share! Sekian untuk artikel kali ini, jumpa lagi di artikel selanjutnya!
Wassalam
Assalamualaikum teman-teman sekalian! Kali ini kita akan membahas sebuah deck yang sedang populer di kalangan duelist Malang. Sebenarnya sih deck ini bukanlah deck baru, namun karena di turnamen lokal yang terakhir kemaren deck ini menduduki posisi pertama dan kedua, dan karena turney reportnya ga jadi dijadikan artikel, dan karena ada request untuk menampilkan deck ini di blog ini, kami memutuskan untuk kembali membahas tentang... Sacred!
Ah by the way, saat saya menulis artikel ini, saya belum tahu kalau di situs resmi Konami juga sudah menulis tentang Sacred. Artikel Konami bisa dilihat disini.
Tentu saja, cek juga artikel terdahulu tentang Sacred di blog ini. Artikel-artikel tersebut dapat dilihat disini (Part I) dan disini (Part II).
Deck Sacred Lv4 Control
3 Sacred Pollux
3 Sacred Kaust
3 Sacred Sheratan
2 Sacred Sombres
1 Dark Flame Star - Yushi
2 Rai-Oh
1 Honest
2 Cyber Dragon
3 Flame Dance - "Tenki"
1 Reinforcements of the Army
1 Monster Reborn
1 Dark Hole
1 Heavy Storm
3 Mystical Space Typhoon
1 Solemn Judgment
1 Solemn Warning
2 Bottomless Trap Hole
2 Torrential Tribute
2 Mirror Force
2 Mind Crush
2 Fiendish Chain
1 Vanity Space
Extra Deck
3 Sacred Pleiades
2 Sacred Omega
1 Sacred Beehive
2 Sacred Ptolemy Messier 7
1 Sacred Hyades
1 Starliege Paladios
1 Diamond Dire Wolf
1 Number 61: Volcasaurus
1 Keeper of the End, Adreus
1 Thunderclap Knight - Gaia Dragoon
1 Chimeratech Fortress Dragon
Sacred Big 3: Pollux, Kaust, dan Sombres |
Hal lain yang patut diperhatikan adalah bahwa efek Pollux tidak memulai chain, jadi lawanmu tidak akan bisa menchain dengan Dolkka, Doomcaliber, ataupun Light and Darkness Dragon. Efek Pollux pun akan tetap jalan walaupun ia sendiri sudah tidak berada di field lagi. Jadi kamu dapat memancing Trap lawan dengan cara Normal Summon Pollux dan menyerang, membiarkan ia terkena Mirror Force dan sebangsanya, lalu di Main Phase 2 gunakan ekstra Normal Summonmu!
Sheratan adalah searcher untuk Sacred, ia mirip dengan Stratos namun hanya mencari saat di Normal Summon. Ia sangat berguna untuk melengkapkan potongan-potongan kombo kita di tangan. Butuh Pollux? Summon Sheratan. Butuh Pollux? Summon Sheratan. Butuh Sombres? Summon Sheratan.
Sombres adalah Junk Synchron yang bisa digunakan berulangkali dalam deck ini. Kenapa tidak memakai 3 lembar? Alasannya adalah karena Sombres membutuhkan minimal 2 Sacred di Graveyard untuk mengaktifkan efeknya, sehingga dengan jumlah monster yang lebih sedikit dari rata-rata di deck ini, Sombres akan tidak berguna di opening hand, dan Sheratan juga bisa mencari Sombres saat kita membutuhkannya. Namun jika pembaca sekalian merasa bahwa 3 Sombres lebih baik maka lakukan saja, Sombres memang merupakan kartu yang sangat bagus di deck Sacred.
Rai-Oh adalah kartu yang sangat berguna di format saat ini, dimana efeknya melumpuhkan kemampuan search dari Deck Spellbook dan Seiryu, menyegah Undine, Abysspike (Mermail), dan Tenki (Fire Fist).
*Note: "Seiryu" adalah unstranslated Japanese untuk monster-monster yang populer disebut "Elemental Dragon". Disini kami menggunakan istilah "Seiryu" karena official translation ke English belum dirilis.
Guna Yushi dan 3 Tenki di deck ini adalah untuk mencari Kaust sekaligus memanfaatkan Yushi untuk melibas monster lawan tanpa Special Summon, berguna untuk melawan Archlord Kristya. Sebenarnya, Brave Flame Star - Ensho bisa digunakan juga disini sebagai ganti Yushi, itu tergantung metagame player masing-masing.
Cyber Dragon berguna untuk melibas Rai-oh lawan, dan sekaligus untuk melawan Drago-Sack, ataupun deck Machine seperti Karakuri. Jika kamu tidak menyukai Cyber Dragon, maka kamu bisa menggantinya dengan Photon Thrasher ataupun Solar Wind Jammer.
Mind Crush, Fiendish Chain, dan Vanity's Emptiness ada di deck ini untuk dikombinasikan dengan Pleiades. Mind Crush sangat sangat sangat bagus dalam deck ini! Pleiades mengembalikan satu kartu ke tangan, kemudian Mind Crush kartu tersebut. Mind Crush juga sangat berguna melawan Mermail, Spellbook, dan Elemental Dragon, karena ketiga deck tersebut memiliki kesamaan: Kemampuan search yang tinggi (bisa di Mind Crush), dan boss monster yang spesial summonnya memakai efek yang aktif di hand (Megaloabyss, Junon, dan keempat Seiryu semuanya bisa dicegah dengan Mind Crush).
Fiendish Chain dan Vanity Space bisa didaurulang dengan Pleiades. Aktifkan Fiendish Chain untuk menonaktifkan 1 monster lawan, kemudian di turn sendiri kita kembalikan Fiendish ke tangan, lalu habisi monster lawan tersebut dengan Pleiades. Vanity juga demikian, saat lawan menggunakan efek Special Summon yang memulai chain, flip Vanity. Kemudian saat turn sendiri, kita kembalikan Vanity ke tangan agar kita bisa Special Summon. Set kembali Vanity. Kombo ini mirip dengan kombo Royal Oppression beberapa tahun yang lalu.
Trap lain yang bisa dikombinasikan dengan Pleiades adalah safe Zone dan Call of the Haunted. Safe Zone monster lawan kemudian kembalikan Safe Zone ke tangan untuk membunuh monster tersebut. Safe Zone Pleiades, kemudian ubah Pleiades menjadi Ptolemy atau Gaia Dragoon agar Safe Zone tertinggal di field untuk bisa dikembalikan ke tangan di turn-turn selanjutnya. Call of the Haunted bisa menghidupkan satu monster, Xyz Summon Pleiades menggunakan monster tersebut, kembalikan Call of the Haunted ke tangan. Omong-omong tentang Call of the Haunted...