Popular Post

Posted by : IFK 27 Des 2011

Lanjutan dari fanfiction Pembasmi Dewa... karya Sim. Enjoy :)

Bab 2
Darkness Approaches

YMGM adalah negara kota yang sangat ramai. Penduduknya terdiri dari berbagai macam spesies. Bangunan yang ada mirip dengan bangunan-bangunan yang ada di Bumi saat zaman pertengahan. Di kota inilah Mellody, seekor kelinci bulan, memulai hidup barunya sebagai seorang penjual bakso dengan mengandalkan kemampuan memasaknya yang luar biasa. 
A certain magical kingdom... To aru majutsu no oukoku


Tadinya Mellody bekerja sebagai chef pribadi dari seorang ilmuwan. Namun karena tuannya ini dianggap membahayakan posisi KK Dewa, maka anak buah KK Dewa suatu hari menculik dan membawa tuannya entah kemana. Sejak saat itu Mellody mengubah pekerjaannya menjadi penjual bakso di YMGM.
Hari itu sama seperti hari-hari biasanya di warung bakso Mellody. Kecuali satu hal, Mello mendapati seorang pemuda berkacamata yang berjalan menuju warungnya. Pandangan semua orang yang dilewatinya sebagian besar tertuju pada pemuda itu. Mungkin disebabkan pakaian pemuda tersebut yang kumal dan lusuh, mungkin juga karena bau badannya. Tapi nampaknya semua itu tidak dihiraukannya, pemuda itu seperti sudah biasa menjadi pusat pandangan negatif orang-orang di sekelilingnya. Ia juga tidak peduli ketika satu demi satu dari mereka mulai berjatuhan, dan segera setelah ia sampai ke dalam warung, pemuda itu pun memesan semangkok bakso.
“Cak, baksonya semangkok campur ya.”
“Oke, tod. Cak Mello ini siap melayani anda! Eh iyo, kisanak anak baru ya disini, tod?!”
“Ya. Oiya Cak, saya kan orang baru disini, saya mau tanya tentang sesuatu.” Kata pemuda itu kelihatannya penuh harap.
“Kamu mau tanya apa tod?!”
“Siapa atau apa itu KK Dewa.” tanya pemuda itu.
“Tod, kamu ni orang mana sih sebenernya?! KK Dewa tu orangnya dewa bangetz, semua orang di dunia ini tau tentang KK Dewa! Dia itu uda kayak raja gitu, gak ada yang bisa ngalahin pasukannya! Ku dengernya seh dia punya ability hawa dewa, kroco-kroco yang mendekatinya akan langsung sesak napas dan bahkan bisa sampai jatuh tersungkur hanya karena bau badannya aja tod! Kudenger-denger juga sih Kerajaan YMGM ne kerajaan terakhir yang belum dikuasai oleh KK Dewa!”
“YMGM ini sebenarnya kerajaan atau kota.” tanya pemuda itu dengan nada datar.
“YMGM tu negara kota, tod. Rajanya adalah Prabu Wanna, Patihnya Noa, dan mantri-mantrinya. Tampaknya salah seorang mantri sedang mencari strategi untuk mempersiapkan diri menghadapi bahaya ancaman serangan KK Dewa yang bisa datang sewaktu-waktu.”
“Negara kota ya. Kalau begitu sama seperti di film 300.” kata pemuda tersebut sambil mengunyah  baksonya, masih dengan nada datar.
Sementara Cak Mellody sedang kebingungan melihat pelanggannya satu-persatu segera pergi setelah kedatangannya, Ifk segera bangkit setelah menghabiskan baksonya dan berkata “Cak, saya ingin mencoba sesuatu.”
“Nyoba apa tod.”
“Cak, apa pernah ada yang bilang kalau baksomu tidak enak.”
“JLEBB!” Entah dari mana asalnya tiba-tiba dada Cak Mel tertusuk oleh sebuah benda runcing mirip obelisk. Darah pun bermuncratan. Cak Mel pun jatuh tersungkur. Pemuda itu pun tersenyum sambil segera angkat kaki dari situ.
“Ya ampun, aku pernah dengar lirik lagu ‘luka hatiku terasa nyeri tertusuk duri’. Tapi kurasa sekarang harus diubah menjadi ‘tertusuk tombak’, atau malah ‘tertusuk obelisk mini’. Oiya terima kasih untuk bakso gratisnya.” Pemuda itu pun segera kabur, meninggalkan Cak Mel yang tersungkur di lantai warung.
            Tapi anehnya, sebelum ada orang lain yang tahu, tiba-tiba tombak dan darah yang tadi berceceran di lantai lenyap. Luka Cak Mel hilang seperti tidak pernah ditusuk sama sekali. Apakah kejadian itu hanya ilusi? Mellody pun segera bangkit sambil menahan sakit.
“Shit tod! Apa-apaan itu tadi?! Apa itu tadi cuma mimpi?! Tapi rasa sakitnya nyata?! AAARGH orang sial pengen makan gratis di warungku! Dia gak akan lolos dari kejaranku, TOD!!! Mel pun segera berlari mengejar pemuda itu sambil terus mengumpat sepanjang jalan.
            Tapi ketika Mellody melihat Ifk kembali, pemuda berkacamata itu sedang dikawal oleh beberapa pengawal kerajaan. Pada awalnya Mellody mengira ia ditangkap karena kehadirannya meresahkan masyarakat, tapi pikiran itu segera lenyap ketika dilihatnya wajah Ifk yang tersenyum bahkan tertawa (masih dengan nada datar). Tampaknya memang pengawal-pengawal tadi bukan menangkap tapi malah mengawalnya menuju Istana… WTF! Dipenuhi rasa jengkel, Mel pun memutuskan untuk membuntuti mereka masuk ke dalam istana. Ia pun akhirnya berhasil memasuki istana, memanfaatkan kelengahan penjaga yang sedang sibuk bermain Duel Master vs Vanguard.
Di dalam aula istana, Prabu Wanna terlihat bingung didepan singgasana nya. Hal itu dikarenakan laporan Patih Noa yang mengabarkan adanya kematian-kematian mendadak di seluruh penjuru kota.
“Apakah yang sebenarnya terjadi? Apakah masalah ini disebabkan oleh virus Verz yang disebarkan oleh KK Dewa?” gumam Prabu Wanna lirih. “Apakah yang akan terjadi pada kerajaan YMGM ini kalau sebelum pasukan KK Dewa datang saja sudah banyak yang gugur di pihak kita? Ratalah kita kalau pasukan KK Dewa benar-benar datang untuk meratakan kerajaan ini.” 
YangMulia, gimanakalokitamengungsiazagarlebihaman…”
“Ngapaiiiiiiiiin!!!!! Ngapain aku harus mengungsi dari kotaku sendiri? Jangan member usul-usul geje!” Prabu Wanna cepat memotong kata-kata Patih Noa. Mereka berdua pun tenggelam dalam percakapan mereka.
            Sementara itu, Mantri Pertahanan Lx seperti biasa tidak menghiraukan obrolan dua orang atasannya tersebut. Dia rupanya sedang menanti seseorang. Dia bahkan telah mengutus pengawal untuk menjemput orang tersebut. Pengawal-pengawal tersebut pasti bisa menjemput Tech Genus Hyper Librarian, karena tidak banyak orang di kota ini yang mengenakan kacamata dan membawa ipad, pikirnya.
Tiba-tiba pintu ruangan aula terbuka dan masuklah pengawal membawa kabar bahwa orang yang dinantinya tersebut sudah menunggu di kantornya. Segera dia bangkit dari tempat duduknya dan mohon diri kepada Prabu dan Patih untuk menemui mereka.
Di kantornya, ada beberapa pengawal dan seorang pemuda berkacamata yang membawa ipad. Pada awalnya Mantri Lx menyambut mereka dengan gembira.
“Hahaha! Jadi inilah Tech Genus Hyper Librarian yang jenius itu!... Tunggu dulu. (berbisik pada pengawal) Benar ini orangnya? Kenapa dia tampak… suram?”
“Benar Pak, dia sesuai dengan ciri-ciri yang bapak berikan, berkacamata dan membawa ipad, serta sedang berjalan menuju Istana.”
“Baiklah kalau begitu! Jadi kisanak ini Tech Genus Hyper Librarian alias TGHL?”
Pemuda itu hanya tersenyum, senyumnya langsung membuat seluruh isi ruangan menjadi mual.
“Uh Ok, jadi kisanak ini TGHL…” Mantri Lx pun berusaha mengakhiri percakapan lebih cepat sebelum suasana menjadi lebih suram.
TGHL?
“Jadi apa kamu sudah tahu tentang misi yang akan kamu emban?” tanya Mantri Lx
“Berapakah imbalan yang akan saya dapatkan.” [TGHL] balik bertanya.
"..."
 “Tidak ada imbalan tidak ada misi.” lanjutnya.
“Misi ini untuk menyelamatkan banyak orang dari perbudakan! Kenapa kisanak minta imbalan!” ketus Mantri Lx
“Saya tidak seperti tokoh-tokoh utama di manga dan anime. Saya mau imbalan.” sahut [TGHL]
“… Hahaha! Oke oke..Kisanak ini memang suka bercanda! Tentu saja akan ada imbalan! Kini saatnya memulai penjelasan tentang misi yang akan kisanak emban!” jawab Mantri Lx kecut.
            Pada waktu yang bersamaan, Mello sudah berada disisi lain ruangan Mantri Lx dalam usahanya membalas perbuatan orang yang ingin makan gratis di warungnya, dan tanpa sengaja mendengar tentang misi rahasia yang dibicarakan didalam ruangan. Saat Mello berusaha menempelkan telinganya agar bisa mendengar lebih jelas...
“Hei kisanak! Siapa dan apa yang sedang kau lakukan! Maling loe ya!” bentak pengawal kerajaan yang memergokinya.
“E... Enggak tod !!! Aku cuma…"
“Simpan alasanmu itu untuk Prabu Wanna, Nak !! Prabu wanna nggak akan kasih ampun.” sahut pengawal kerajaan yang tanpa bacod lagi langsung menyeret Mellody ke tempat Prabu Wanna..
Mendengar kericuhan yang terjadi diluar ruangannya, mantri Lx segera keluar untuk melihat apa yang terjadi.
“Hei, apa yang terjadi disini?” tanya Mantri lx.
“Oh, ini Pak, ada penyusup kerajaan,dia pasti mau mencuri harta di istana.” jawab pengawal.
“Kalau begitu, cepat bawa dia ke Prabu Wanna.” perintah Mantri Lx.
“Tunggu.” sahut [TGHL]
“Ada apa ?” tanya Mantri Lx.
“Dia bukan penyusup, dia asisten saya.” jawab [TGHL]
“Sudah, lepaskan dia. Dia ini tamuku, kalian kembalilah bertugas” kata Mantri Lx pada pengawal.
“Ba... baik tuan.” Jawab pengawal sembari melepaskan Mello.
“Masuklah ke ruanganku anak muda” kata Mantri Lx.
“Mau loe jadiin apa gue tod!!!” bisik Mello pada [TGHL] yang ternyata adalah pemuda yang kabur dari warungnya tadi.
“Sudah masuk saja. Aku baru menyelamatkanmu dari tiang gantungan. Kau berhutang nyawa padaku.” bisik [TGHL] pada Mello.
"Trus utang baksonya..."
"Anggap tidak pernah terjadi."
“Hu'uh...”
Beberapa jam kemudian, di depan istana setelah briefing selesai...
“Jadi gitu misinya tod.” kata Mello
Misi tersebut adalah misi untuk mencari Mr. Satan, yang menurut legenda adalah satu-satunya orang yang mempunyai kesempatan untuk melawan KK Dewa, demi menyelamatkan kerajaan YMGM.
“Nggak ada petunjuk sama sekali. Orang yang punya bola kristal macam Hokage ketiga pun nggak akan bisa menyelesaikan misi ini.” kata [TGHL].
“Nah, itu dia tod!” sahut Mello menyadari sesuatu.
“Apa.” kata [TGHL].
“Kita ke orang pinter lah tod, guwe tau siapa and dimana tempatnya, tod.” jawab Mello.
“Kemanaa, kemanaa, kemanaa...” tanya [TGHL].
“Diemlah tod, gag usah banyak bacod, sene ikut guwe tod.” kata Mello.
 "Hei, aku  tadi meniru nyanyian Ayu Tung-Tung, bukankah itu lucu hahaha."
"Nggak tod."
"... Kamu utang nyawa padaku, tertawalah kelinci."
"Hahahahaha lucu banget tod... Hiks." Mello menangisi nasibnya.
Mereka berdua pun berjalan menuju tempat yang ditunjukkan Mello.

Next Chapter: Identitas sebenarnya dari [TGHL] dan Mello terungkap!!!

{ 2 comments... read them below or Comment }

  1. wahahaha akhir nya sedikit mulai sedikit alur ceritanya udah mulai terungkap....

    semangat terus gan crita lanjutan nya di tunggu

    BalasHapus

- Copyright © 2013 Yu-Gi-Oh! Meta Game Malang - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -